Pasca tidak diperpanjangnya kontrak Indra Sjafri sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-19, PSSI menerapkan konsep kepelatihan berjenjang untuk kelompok usia muda. Meski tidak mengembang tugas sebagai pelatih Timnas-19, Indra Sjafri tetap bekerjasama dengan PSSI untuk pengembangan pemain muda, yakni bertugas sebagai pencari bakat untuk menyaring pemain-pemain muda berbakat.
Luis Milla dan Bima Sakti (foto. PSSI) |
PSSI rencananya baru akan memulai konsep yang mengadopsi kurikulum pembinaan sepakbola Indonesia ini mulai Januari 2018 mendatang yang dimulai dari Timnas U-23 dan U-19.
"Luis Milla akan menjadi kepala pelatih usia muda dan perpanjangan tangan konsep usia muda PSSI. Milla akan menjadi pelatih Timnas U-23, sedangkan asisten pelatih U-23 akan menjadi pelatih kepala Timnas U-19. Adapun asisten pelatih U-19 akan menjadi pelatih Timnas U-16," ujar Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, seperti dikutip dari laman resmi PSSI.
Dengan begitu, Bima Sakti yang saat ini menjabat sebagai asisten pelatih Timnas U-23 nantinya akan ditugaskan menjadi pelatih kepala Timnas U-19.
"Dengan konsep ini diharapkan akan menjadi komunikasi dan pembinaan yang baik di masa transisi dari Indra Sjafri ke Bima Sakti. Indra Sjafri sendiri akan membantu area football development yang sebenarnya," terang Tisha.
"Fokus Federasi kini lebih diarahkan kepada program usia muda dengan mengadopsi kurikulum filosofi sepakbola Indonesia (Filanesia) yang telah diluncurkan bulan lalu. Lewat program pengembangan sepakbola, kami menyiapkan mimpi besar tampil di Piala Dunia 2034. Untuk menuju ke sana, seperti tertuang dalam peta jalan PSSI, kita harus lebih dulu tampil di Olimpiade 2024 untuk mengukur pantas tidaknya kita bermain di Piala Dunia," jelasnya.
Sumber: PSSI